GBP/USD Jatuh Melewati Support Penting ke Terendah Baru Tahunan di Bawah 1,3350, Sentimen Tetap Rusak

• GBP/USD tertekan tanpa henti pada hari Kamis, turun dari sekitar 1,3550 ke level-level saat ini di bawah 1,3350.
• Pasangan mata uang ini berada di jalur menuju penurunan satu hari terbesar sejak September 2020 di tengah risk-off di balik invasi Rusia ke Ukraina.
• Ketidakpastian ekonomi tampaknya membebani GBP, karena prospek pengetatan BoE berkurang.

Level-level support utama telah jatuh seperti kartu domino pada hari Kamis karena GBP/USD terus menyerah di balik kesengsaraan terkait dengan serangan luas/berkelanjutan Rusia di Ukraina. Karena para pedagang membuang mata uang sensitif risiko seperti sterling demi mata uang safe-haven seperti dolar AS atau yen Jepang saat ekuitas global jatuh, GBP/USD berada di jalur menuju penurunan satu hari terbesar sejak September 2020 sekitar 1,5%. Penurunan tersebut telah melihat pasangan mata uang ini jatuh dari area 1,3550 ke level-level saat ini di bawah 1,3350 dan, dengan begitu itu, jatuh di bawah support utama di 1,3500 dan 1,3360 untuk mencetak terendah baru tahunan.

Pergerakan intra-day yang begitu besar mungkin membuat beberapa pedagang mempertanyakan apakah penjual akan segera kehabisan tenaga. Biasanya, sejumlah pembalikan mungkin diharapkan dalam GBP/USD setelah penurunan intra-day yang begitu besar. Itu mengindikasikan harapan pasangan mata uang ini menguji terendah 2021 di bawah 1,3200 mungkin harus menunggu. Tetapi dengan perkembangan geopolitik baru-baru ini telah melemparkan prospek ekonomi global dan kebijakan bank sentral ke dalam ketidakpastian, bias jangka pendek GBP/USD mungkin tetap negatif. Rebound apa pun kembali ke katakanlah 1,3400, dapat dilihat sebagai peluang bagus bagi penjual untuk memuat ulang posisi.

Perekonomian Inggris sudah dihadapkan pada prospek pukulan besar terhadap standar hidup dalam bentuk lebih tingginya pajak, harga energi dan tagihan telepon (dua yang terakhir dimulai pada kuartal kedua). Lonjakan terbaru dalam harga gas dan minyak (gas berjangka Inggris naik lebih dari 30% pada hari Kamis) di tengah ekspektasi gangguan pasokan dari Rusia karena respons sanksi Barat hanya menggelapkan prospek. Para pembuat kebijakan BoE dalam beberapa hari terakhir menekankan bahwa pengetatan kebijakan yang akan datang akan "moderat" dan perkembangan terbaru akan semakin mengurangi ekspektasi pengetatan. Itu mungkin sebagian menjelaskan mengapa pada hari Kamis, GBP telah menjadi salah satu mata uang G10 yang paling terpukul terhadap dolar AS.