WTI: Bears Incar $19 Di Tengah Kekhawatiran Kelebihan Pasokan, Jelang EIA

• WTI berisiko jatuh lebih jauh di tengah meningkatnya kekhawatiran kelebihan pasokan.
• Permintaan dolar AS yang luas memperburuk rasa sakit minyak.
• Semua perhatian tertuju pada data EIA dan berita terbaru virus corona.

Setelah menghadapi penolakan sekali lagi di dekat wilayah 20,80, WTI (minyak berjangka di NYMEX) melanjutkan tren bearish baru-baru ini, dengan bears sekarang mencoba menguji terendah 17 tahun di 19,27 yang dicapai awal pekan ini. Pada saat penulisan, emas hitam diperdagangkan di 20,25, turun 1,30% pada basis harian.

Sentimen di sekitar emas hitam tetap lemah oleh pembaruan kekhawatiran kelebihan pasokan, dengan meningkatnya output minyak OPEC serta stok minyak mentah AS. Menurut survei Reuters yang dirilis pada hari Selasa, produksi minyak mentah OPEC meningkat 90.000 barel per hari (bph) pada bulan Maret menjadi 27,93 juta bph.

Sementara itu, data American Petroleum Institute (API) menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik 10,5 juta barel pekan lalu, jauh di atas ekspektasi peningkatan 4 juta barel.

Menambah tren menurun, seorang pejabat industri mencatat bahwa raksasa minyak Arab Saudi Aramco meningkatkan produksi minyaknya hingga di atas 12 juta barel per hari (bph). Meningkatnya kekhawatiran seputar overhang pasokan menutupi pernyataan optimis dari seorang pejabat Rusia, yang menyatakan bahwa mereka tidak berencana untuk meningkatkan produksi minyak.

Harga juga tetap tertekan oleh laporan Reuters bahwa para pejabat tinggi AS untuk saat ini mengesampingkan proposal aliansi dengan Arab Saudi untuk menstabilkan pasar minyak.

Perhatian sekarang beralih ke aksi harga USD dan data Persediaan Minyak Mentah yang akan diterbitkan oleh Energy Information Administration (EIA) untuk peluang perdagangan jangka pendek dalam minyak.

Level-level teknis WTI yang dipertimbangkan