WTI: Sedikit Positif di Sekitar $25,50 Di Tengah Pelemahan Dolar AS dan Geopolitik
- WTI memperluas pemulihan naik karena kelemahan dolar AS membantu komoditas.
- Upaya sedang dilakukan antara AS dan Arab Saudi untuk mempertahankan harga minyak.
- Stok AS juga mencatatkan penurunan.
- Dua roket ditembakkan ke kedutaan AS di Baghdad.
Kelemahan dolar AS bersama dengan data inventaris mendukung harga positif, tidak lupa upaya AS-Saudi untuk menenangkan penjual, WTI melanjutkan pemulihan naik menjadi $25,50, naik 1,75%, pada awal Kamis.
Ddolar AS tampaknya menanggung beban ketidakpastian atas RUU COVID-19 sebesar $2,2 triliun-nya. Alasannya bisa dilacak dari kekecewaan Demokrat terhadap paket itu, menurut cuitan koresponden CNN, yang tidak termasuk beberapa ketentuan mereka.
Perubahan Stok Minyak Mentah AS mingguan dari Energy Information Administration (EIA) mengikuti jejak angka industri yang dirilis sebelumnya dari American Petroleum Institute (API). Data resmi menunjukkan pasokan minyak mentah AS naik 1,623 juta barel selama pekan lalu, menambah 1,954 juta barel sebelumnya.
Juga secara positif mempengaruhi harga energi adalah aliansi AS-Arab Saudi untuk memulihkan pasar minyak serta serangan terbaru pada kedutaan AS di Baghdad.
Investor tidak akan begitu memperhatikan kalender ekonomi mengingat tidak adanya peristiwa terkait minyak. Namun, Klaim Pengangguran AS dan pembacaan akhir dari kuartal keempat (Q4) PDB mungkin menawarkan langkah menengah.
Analisis teknis
Kecuali jika menembus garis tren support mingguan, saat ini mendekati 24.00, WTI terus mempercepat menuju garis resistance menurun berumur dua minggu, sekarang di sekitar $26,80.