Back

Perdagangan Saham Asia Mixed Karena AS-China Tandatangani Kesepakatan Fase-Satu

  • Saham Asia diperdagangkan tentatif meskipun ada optimisme di sisi perdagangan. 
  • Kesepakatan AS-China kemungkinan sudah diantisipasi. 
  • Fokus sekarang tertuju pada data Penjualan RitelAS, yang akan dirilis pada pukul 13:30 GMT / 20:30 WIB.

Ekuitas Asia diperdagangkan beragam meskipun saham AS ditutup pada rekor tertinggi dalam perdagangan semalam pada akhir kesepakatan fase satu AS-China.

Pada saat berita ini ditulis, indeks Nikkei Jepang diperdagangkan datar dan indeks Shanghai Composite China melaporkan penurunan 0,30%. Sementara itu, saham Hong Kong, Australia, dan Korea Selatan menunjukkan peningkatan moderat.

kontrak berjangka  S&P 500 juga tidak memiliki bias arah yang jelas. Indeks ini mencetak rekor tertinggi baru pada Rabu di tengah optimisme perdagangan.

AS dan China menandatangani perjanjian perdagangan fase satu pada hari Rabu. Presiden Donald Trump mengatakan kesepakatan "landmark" itu akan menguntungkan para petani Amerika. Namun, para pengkritik percaya bahwa AS terlalu banyak memberikan dalam kesepakatan itu dengan memasukkan opsi bagi China untuk keluar dari perjanjian jika AS memberlakukan kembali tarif.

Namun demikian, gencatan perdagangan yang sangat ditunggu-tunggu telah tercapai. Meski begitu, pasar Asia berjuang untuk rally kuat, mungkin karena kesepakatan itu sudah diantisipasi. "Mengingat jumlah spekulasi oleh pasar dan komentar oleh para pejabat menjelang penandatanganan Rabu, tidak mengherankan pasar tidak terlalu kuat pada penandatanganan akhir," kata Hannah Anderson, ahli strategi di JPMorgan Asset Management, menurut Bloomberg.

Fokus pada data AS

Dengan berlalunya kesepakatan, fokus sekarang cenderung bergeser ke AS dan rilis data makro global.

Data, yang dijadwalkan pada 13:30 GMT / 20:30 WIB, akan merilis belanja konsumen, sebagaimana diwakili oleh Penjualan Ritel, naik 0,3% pada Desember, menyusul kenaikan 0,2% pada November.

Data yang berada di atas perkiraan akan memperkuat harapan untuk kinerja ekonomi yang lebih kuat pada tahun 2020 dan kemungkinan akan menjadi pertanda baik bagi ekuitas.

Pertumbuhan Suplai Uang Republik Korea November Keluar Sebesar 8.1% Mengalahkan Prakiraan 7.4%

Pertumbuhan Suplai Uang Republik Korea November Keluar Sebesar 8.1% Mengalahkan Prakiraan 7.4%
Mehr darüber lesen Previous

Indeks Manufaktur Jepang Januari Terlihat Stabil Di -6 – Reuters Tankan

Survei Reuters Tankan terbaru tentang manufaktur Jepang menunjukkan Kamis ini bahwa suasana di antara mereka tetap pesimis pada bulan Januari di tenga
Mehr darüber lesen Next