Back

Rupiah Mendesak 16.250, USD/IDR Sideways pasca Percakapan Trump-Xi, Tunggu NFP AS

  • USD/IDR turun ke 16.253 di sesi Asia, mendekati support 16.250, saat pasar domestik tutup untuk Idul Adha.
  • Sentimen membaik pasca percakapan Trump-Xi, Indeks Dolar AS (DXY) naik ke 98,80.
  • Pasar menunggu data Nonfarm Payrolls AS, diprakirakan hanya tambah 130.000 lapangan kerja.

Spot USD/IDR bergerak di 16.253 di sesi Asia, menekan support psikologis yang terletak di 16.250, saat para pedagang di Indonesia libur untuk merayakan hari Idul Adha di hari Jumat ini. Pasangan mata uang tersebut masih bergerak sideways dalam rentang perdagangan antara 16.200 hingga 16.350 setelah mencatatkan anjlok sejak pertengahan Mei. Rupiah Indonesia ditutup menguat 0,24% di 16.256 per Dolar AS (USD) pada perdagangan hari Kamis, yang mencatatkan level terkuat harian di 16.214 dan terlemah di 16.307.

Sementara itu, di sesi Asia, Indeks Dolar AS (DXY) bergerak naik ke 98,80 atau 0,09% sejauh ini terdorong sentimen positif pasca percakapan Trump dan Xi Jinping.

Risiko Kredit Turun, Investor Asing Masih Fokus pada Instrumen Utang Pemerintah Indonesia

Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) yang dirilis pada hari Kamis, premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun turun menjadi 76,99 basis poin per 4 Juni 2025, dari sebelumnya 78,12 bp pada 30 Mei, mencerminkan persepsi risiko kredit yang sedikit membaik. Di sisi arus modal, berdasarkan data transaksi 2-4 Juni 2025, investor nonresiden mencatat jual neto sebesar Rp4,48 triliun. Tekanan jual paling besar terjadi di pasar saham sebesar Rp3,98 triliun dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp5,69 triliun, meskipun sebagian diimbangi oleh beli neto Rp5,19 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN).

Secara kumulatif sejak awal tahun hingga 4 Juni 2025, nonresiden masih mencatatkan aliran keluar sebesar Rp46,67 triliun di pasar saham dan Rp19,34 triliun di SRBI. Namun demikian, aliran masuk ke pasar SBN mencapai Rp46,70 triliun, menunjukkan bahwa minat investor asing terhadap instrumen utang pemerintah tetap relatif solid di tengah kondisi pasar global yang fluktuatif.

Percakapan Trump-Xi Berjalan Baik, Indonesia-AS Lanjut ke Babak Dua Perundingan

Pada hari Kamis, Trump menyebut pembicaraan “sangat baik” bagi AS dan Tiongkok, setelah melakukan percakapan selama satu setengah jam dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping dan menegaskan bahwa isu terkait kompleksitas produk tanah jarang seharusnya tidak lagi dipertanyakan. Ia juga menginformasikan bahwa negosiasi secara langsung dengan tim Tiongkok akan dilakukan Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer dalam waktu dekat.

Pernyataan Trump tersebut membuat sentimen pasar membaik pada sesi perdagangan Amerika, di mana indeks Dolar AS (DXY) menguat 0,23% dari 98,46 ke 98,69 sesaat setelah pengumuman disampaikan melalui platform Truth Social.

Pekan depan, Indonesia juga akan melanjutkan negosiasi tarif perdagangan putaran kedua di Washington, seperti yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di mana putaran pertama telah diselesaikan yang mencakup berbagai isu strategis.

Sinyal Pelemahan Tenaga Kerja AS, Defisit Perdagangan Menyempit Tajam di April

Di Amerika Serikat, data terbaru terus mengindikasikan pelemahan di pasar tenaga kerja. Klaim awal tunjangan pengangguran naik menjadi 245.000, melampaui ekspektasi pasar yang berada di angka 235.000.

Selain itu, Defisit perdagangan Amerika Serikat menyempit signifikan pada bulan April menjadi USD 61,6 miliar, menandai penurunan tajam dari rekor defisit USD 138,8 (direvisi dari 140,5 miliar) pada Maret. Penyusutan ini terjadi terutama karena turunnya impor secara signifikan menjadi USD 351 miliar, dibandingkan USD 419,4 miliar pada bulan Maret. Sementara itu, ekspor tercatat sebesar USD 289,4 miliar, mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya yang sebesar USD 281,1 miliar.

Data awal kuartal kedua ini memberi sinyal akan adanya pembalikan besar terhadap tren kuartal pertama, di mana ekspor bersih sebelumnya telah memangkas hampir lima poin persentase dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) riil AS.

Fokus pada Ketahanan Tenaga Kerja AS

Laporan ketenagakerjaan Nonfarm Payrolls (NFP) yang akan dirilis pada hari Jumat, pukul 12:30 GMT (19:30 WIB), diprakirakan menunjukkan penambahan 130.000 lapangan kerja pada bulan Mei, turun dari 177.000 pada April. Tingkat pengangguran diprakirakan tetap stabil di level 4,2%.

Data NFP dapat memberikan wawasan tambahan tentang ketahanan pasar tenaga kerja AS, rilis ini sangat penting dalam membentuk ekspektasi suku bunga untuk The Fed.

Ekonom MUFG, Lee Hardman menyebutkan "penurunan imbal hasil AS menunjukkan bahwa para pelaku pasar lebih memprioritaskan kondisi pasar tenaga kerja yang melonggar daripada inflasi yang lebih tinggi akibat kenaikan tarif saat menentukan prospek kebijakan The Fed."

Indikator Ekonomi

Nonfarm Payroll (NFP)

Rilis Nonfarm Payrolls menyajikan jumlah pekerjaan baru yang diciptakan di AS selama bulan sebelumnya di semua bisnis non pertanian; dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS). Perubahan bulanan dalam payrolls bisa sangat fluktuatif. Angka tersebut juga tunduk pada tinjauan yang kuat, yang juga dapat memicu volatilitas di bursa Forex. Secara umum, pembacaan yang tinggi dipandang sebagai bullish bagi Dolar AS (USD), sementara pembacaan yang rendah dipandang sebagai bearish, meskipun tinjauan bulan sebelumnya dan Tingkat Pengangguran sama relevannya dengan angka utama. Oleh karena itu, reaksi pasar bergantung pada bagaimana pasar menilai semua data yang terkandung dalam laporan BLS secara keseluruhan.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Jum Jun 06, 2025 12.30

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: 130Rb

Sebelumnya: 177Rb

Sumber: US Bureau of Labor Statistics

Laporan lapangan pekerjaan bulanan Amerika dianggap sebagai indikator ekonomi paling penting bagi pedagang valas. Dirilis pada hari Jumat pertama setelah bulan yang dilaporkan, perubahan jumlah posisi berkorelasi erat dengan kinerja ekonomi secara keseluruhan dan dipantau oleh pembuat kebijakan. Pekerjaan penuh adalah salah satu mandat Federal Reserve dan mempertimbangkan perkembangan di pasar tenaga kerja saat menetapkan kebijakannya, sehingga berdampak pada mata uang. Meskipun beberapa indikator utama membentuk perkiraan, Nonfarm Payrolls cenderung mengejutkan pasar dan memicu volatilitas yang substansial. Angka aktual yang mengalahkan konsensus cenderung membuat USD bullish.







Dolar Australia Melanjutkan Kenaikan seiring Membaiknya Sentimen setelah Panggilan Telepon Trump-Xi

Dolar Australia (AUD) menguat terhadap Dolar AS (USD) pada hari Jumat, memperpanjang kenaikan beruntunnya selama tiga hari berturut-turut. Para pedagang menunggu laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang akan dirilis di kemudian hari, mencari wawasan baru tentang ekonomi Amerika Serikat (AS)
Mehr darüber lesen Previous

EUR/USD Menahan Kerugian di Dekat 1,1450 setelah Mundur dari Tertinggi Dua Bulan

EUR/USD terus melemah setelah mundur dari level tertinggi dua bulan di 1,1495, yang dicapai pada 5 Juni, saat ini diperdagangkan di sekitar 1,1440 selama jam perdagangan sesi Asia pada hari Jumat
Mehr darüber lesen Next