Back

USD/IDR Terkoreksi, Membawa Rupiah Sedikit Menguat ke 16.550, Inflasi Indonesia akan Dicermati

  • Pasangan mata uang USD/IDR terkoreksi ke 16.550 setelah mencatatkan tertinggi di 16.632.
  • Indeks Dolar AS saat ini tengah bergerak di sekitar 107,17, turun dari tertinggi Jumat di 107,66.
  • Inflasi YoY Indonesia untuk bulan Februari diharapkan turun ke 0,46% dari 0,76% sebelumnya.

Pada hari Jumat pekan lalu, Rupiah Indonesia (IDR) mengalami pelemahan hingga ke 16.632, dekat level terendah krisis 1998 dan kemudian ditutup di 16.561 terhadap Dolar AS (USD). Pada hari Senin, pasangan mata uang USD/IDR kembali ke level 16.550-an, mengikuti koreksi yang terjadi pada Indeks Dolar AS (DXY) yan turun ke 107,17.

Indeks Dolar AS (DXY) mengalami penurunan setelah mengalami kenaikan selama tiga sesi berturut-turut, dengan nilai sekitar 107,30. Namun, penurunan nilai dolar AS (Greenback) kemungkinan akan terbatas karena imbal hasil obligasi Pemerintah AS mengalami peningkatan. Saat ini, imbal hasil obligasi bertenor 2 tahun berada di 4,02% dan 10 tahun di 4,24%.

Pagi tadi, S&P Global melaporkan PMI Manufaktur Indonesia untuk bulan Februari 2025. Data ini meningkat ke 53,6, di atas angka sebelumnya yang tercatat pada bulan Januari di 51,9 Data ini telah mencatatkan penguatan di atas level acuan 50 selama tiga bulan berturut-turut. Hal ini didorong oleh produksi yang meningkat pada laju terkuat sejak Mei lalu, pertumbuhan lapangan kerja yang mencetak rekor survei baru, dan keyakinan bisnis yang mencatatkan tertinggi dalam hampir tiga tahun.

Sementara itu, Dolar AS didukung oleh meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok di saat para pedagang mengalihkan aset-asetnya ke Aset safe haven seperti Dolar AS, hal ini berpotensi membatasi penurunan USD/IDR. 

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengumumkan kebijakan tarif baru. Pada akhir pekan, Trump mengumumkan penambahan tarif sebesar 10% untuk impor Tiongkok yang mulai berlaku pada hari Selasa, yang sebelumnya telah menerapkan tarif awal sebesar 10% pada bulan lalu. Selain itu, Trump juga menyatakan bahwa tarif sebesar 25% akan dikenakan terhadap barang-barang dari Kanada dan Meksiko, mulai 4 Maret.

Para pedagang di sesi Asia akan mencermati data inflasi Indonesia di bulan Februari yang akan dirilis pada hari Senin, pukul 11:00 WIB. Tingkat Inflasi YoY diprakirakan akan turun ke 0,46% dari 0,76% yang tercatat pada bulan Januari. Inflasi MoM diharapkan meningkat ke 0,02% setelah pada sebelumnya mengalami deflasi ke 0,76%. Kemudian, Inflasi inti YoY diharapkan naik ke 2,45% dari 2,36%.

Di sesi Amerika Utara, Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers Index/PMI) Manufaktur S&P Global dan ISM juga akan dicermati. 

Indikator Ekonomi

Inflasi (Thn/Thn)

Indeks Inflasi dirilis oleh Indonesia Statistik adalah ukuran pergerakan harga dengan perbandingan antara harga eceran contoh perwakilan barang dan jasa. Kekuatan pembelian Rupiah Indonesia terseret oleh inflasi. IHK digunakan sebagai indikator kunci untuk mengukur inflasi dan perubahan dalam tren pembelian. Secara umum, pembacaan yang tinggi dipandang sebagai positif (atau bullish) untuk mata uang Rupiah, sementara pembacaan yang rendah dipandang sebagai negatif (atau bearish).

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Sen Mar 03, 2025 04.00

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: 0.41%

Sebelumnya: 0.76%

Sumber: Statistics Indonesia


 

Presiden Prancis Macron: Prancis, Inggris usulkan gencatan senjata Ukraina selama satu bulan – Le Figaro

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Le Figaro dari Prancis pada akhir hari Minggu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Prancis dan Inggris mengusulkan gencatan senjata selama satu bulan di Ukraina untuk menghentikan semua konflik udara dan laut serta serangan terhadap infrastruktur energi
Mehr darüber lesen Previous

Yen Jepang Membalikkan Penurunan dalam Perdagangan Harian Terhadap USD di Tengah Harapan yang Berbeda antara BoJ dan Fed

Yen Jepang (JPY) menyentuh level terendah satu minggu, di sekitar 151,00 terhadap mata uang Amerika selama sesi Asia pada hari Senin, meskipun penurunan tetap terbatas di tengah ekspektasi hawkish dari Bank of Japan (BoJ)
Mehr darüber lesen Next