Risalah FOMC Memberikan Sinyal Lebih Banyak Kenaikan USD – DBS

Risalah FOMC untuk pertemuan 17-18 Desember memiliki hasil positif untuk USD, catat Philip Wee, Ahli Strategi Valas Senior di DBS.

Sikap Hati-Hati The Fed Berdampak Negatif pada USD

“Para pejabat The Fed menyebutkan dua alasan utama untuk berhati-hati dalam menurunkan suku bunga pada tahun 2025. Pertama, sikap kebijakan moneter telah menjadi jauh lebih longgar setelah penurunan suku bunga 100 bp menjadi 4,25-4,50% pada September-Desember. Kedua, kebijakan Presiden terpilih Donald Trump pada tarif, pemangkasan pajak, dan imigrasi dapat menunda kembalinya inflasi ke target 2%. The Fed memproyeksikan dua penurunan suku bunga pada tahun 2025, jauh lebih sedikit dari empat penurunan suku bunga yang diprakirakan pada bulan September.”

“Pada tahun 2017, Yellen cenderung memastikan bahwa pengetatan tidak menggagalkan pertumbuhan di tengah meningkatnya inflasi (inflasi PCE naik ke 1,8% pada tahun 2017 dari 1% pada tahun 2016). Dolar AS melemah sepanjang tahun 2017 setelah rally menjelang kemenangan Trump dalam pemilihan umum AS pada November 2016, hingga tarif Trump diberlakukan pada tahun 2018 dan meningkatkan kewaspadaan The Fed terhadap inflasi dengan ketegangan perdagangan yang berkontribusi pada status safe haven USD.”

“Kehati-hatian Powell saat ini berakar pada upaya memastikan bahwa penurunan suku bunga dari level-level yang tinggi tidak membatalkan kemajuan yang telah dibuat sejak tahun 2022 dalam mengendalikan inflasi dengan soft landing. Dengan tarif Trump diberlakukan pada awal masa jabatan keduanya dalam waktu kurang dari dua minggu, di tengah ekonomi AS yang tangguh dibandingkan dengan ekonomi Tiongkok yang lesu dan stagnasi di Zona Euro, risalah FOMC seharusnya mendukung argumen USD akan memperpanjang rally Trump Trade hingga tahun ini.”