Back

Rupiah Indonesia Tekan Dolar AS Tanpa Henti di Sekitar 15.405

  • Pasangan USD/IDR terus tertekan dengan diperdagangkan di dekat level psikologis 15.400.
  • Penguatan Rupiah mendongkrak IHSG yang mencetak tertinggi sepanjang masa di 7.609.
  • PDB pendahuluan AS Kuartal 2 yang dirilis malam ini diprakirakan akan tetap stabil di 2,8%.

Rupiah Indonesia (IDR) telah berhasil menembus di bawah 15.500 pada perdagangan kemarin, dengan ditutup di 15.466. Pada perdagangan pagi ini di sesi Asia, Rupiah telah menjejakkan kakinya lebih dalam di sekitar level 15.405 menjelang rilis data PDB pendahuluan AS Kuartal 2. 

Pada perdagangan kemarin, Rupiah telah menunjukkan performa yang sangat optimis dibandingkan dengan beberapa mata uang negara-negara Asia lainnya. IDR menguat 0,56% terhadap JPY, 0,31% versus CNY dan 0,96% versus KRW. 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang merupakan indeks untuk mengukur semua saham di Indonesia telah mencatatkan tertinggi baru sepanjang masa di 7.609 setelah dibuka di 7.549. Menurut, William Surya Wijaya, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, IHSG hari ini diproyeksikan akan bergerak dalam rentang support 7.545 dan resistance 7.686, seperti yang dilansir dari CNN. IHSG berpotensi meningkat di tengah menguatnya valuasi Rupiah.

Sementara itu, terkait dengan pendaftaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang telah dimulai sejak hari Selasa, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menegaskan bahwa partai politik hanya dapat mengusulkan satu pasangan calon dan partai politik tidak dapat menarik pengusulannya terhadap pasangan calon yang telah didaftarkan dan tidak dapat mengusulkan pengganti, sesuai dengan Pasal 100 Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2024. Kondisi politik di dalam negeri ini dapat menjadi faktor penggerak Rupiah, selain Dolar AS.

Indeks Dolar (DYX) bertahan dan melayang di atas level 100, yang merupakan terendah dalam lebih dari satu tahun. Semalam indeks ini telah memantul dari terendah harian 100,55 dan ditutup lebih tinggi di 101,03. Kini, indeks tersebut tengah bergerak di 100,97, masih tertekan akibat adanya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed di bulan September.

Pasar keuangan sudah memperhitungkan bahwa The Fed akan memangkas suku bunganya di bulan September. Menurut Alat CME FedWatch Tool pemangkasan seperempat poin terlihat memiliki peluang sebesar 65,5%, sementara sisanya mengharapkan pemangkasan sebesar 50 bp. Para pedagang melihat pelonggaran suku bunga The Fed sebesar 100 bp tahun ini.

Selain fokus pada kebijakan suku bunga, perhatian para pedagang akan tertuju pada rilis data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Disetahunkan AS pendahuluan untuk Kuartal 2 dan Klaim Tunjangan Pengangguran Awal untuk pekan yang berakhir pada tanggal 23 Agustus.. Pertumbuhan ekonomi AS diprakirakan tetap stabil di angka 2,8% menjelang data Belanja Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS untuk bulan Juli. Data-data ini diharapkan untuk memberikan petunjuk lebih lanjut terkait ukuran pemangkasan suku bunga The Fed.

Indeks Harga PCE tahunan diprakirakan akan menunjukkan peningkatan sebesar 2,6% YoY di bulan Juli, dibandingkan dengan 2,5% di bulan Juni. Inflasi PCE inti tahunan diproyeksikan meningkat dari 2,6% menjadi 2,7% YoY.

Indikator Ekonomi

Produk Domestik Bruto Disetahunkan

Produk Domestik Bruto Tahunan yang dirilis oleh Biro Analisa Ekonomi AS menunjukkan nilai moneter semua barang, jasa dan struktur yang diproduksi oleh suatu negara dalam periode waktu tertentu. Itu adalah ukuran kotor aktivitas pasar karena menunjukkan kecepatan di mana ekonomi suatu negara berkembang atau menurun. Secara umum, pembacaan tinggi atau nomor dari yang diharapkan lebih baik dipandang sebagai positif bagi USD, sementara bacaan yang rendah adalah negatif.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Kam Agu 29, 2024 12.30 (Pendahuluan)

Frekuensi: Kuartalan

Konsensus: 2.8%

Sebelumnya: 2.8%

Sumber: US Bureau of Economic Analysis

Biro Analisis Ekonomi AS (BEA) merilis pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) secara tahunan untuk setiap kuartal. Setelah menerbitkan perkiraan pertama, BEA merevisi data dua kali lagi, dengan rilis ketiga mewakili pembacaan akhir. Biasanya, perkiraan pertama adalah penggerak pasar utama dan kejutan positif dilihat sebagai perkembangan positif USD sementara data yang mengecewakan kemungkinan akan membebani greenback. Pelaku pasar biasanya mengabaikan rilis kedua dan ketiga karena umumnya tidak cukup signifikan untuk mengubah gambaran pertumbuhan secara bermakna.

 

NZD/USD Melonjak Mendekati Level Tertinggi Delapan Bulan di Atas 0,6250 Menjelang Data PDB AS

Pasangan NZD/USD mendapatkan momentum di dekat 0,6280, level tertinggi sejak 4 Januari, selama awal sesi Asia hari Kamis. Kenaikan Dolar Selandia Baru (NZD) didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih kuat dari Federal Reserve (The Fed) dan Survei Prospek Bisnis ANZ Selandia Baru yang menggembirakan.
Mehr darüber lesen Previous

Prakiraan Harga EUR/USD: Memantul dari Support Kunci di Dekat 1,1110 Menjelang Data Jerman/AS

EUR/USD kembali ke zona hijau pada Kamis pagi, membalik sebagian aksi jual tajam pada hari Rabu. Namun, kenaikan lebih lanjut tampaknya sulit jika penghindaran risiko menguat dan menghidupkan kembali permintaan safe haven untuk Dolar AS (USD).
Mehr darüber lesen Next