Back

USD/IDR Anjlok, Rupiah Sentuh Terendah 15.543 Sebelum Memantul ke 15.709

  • USD/IDR terus merosot hingga menyentuh terendah di 15.543, sebelum memantul ke 15.709.
  • Rupiah diperdagangkan dalam kisaran 15.725-15.600, data AS yang mengejutkan berpotensi menyeret IDR keluar dari kisaran.
  • Kini pasar cenderung mengharapkan pemangkasan suku bunga The Fed di bulan September sebesar 25 bp.

Rupiah Indonesia (IDR) dengan gagah perkasa mencapai level terkuat di 15.543 pada perdagangan kemarin terdorong oleh data IHK AS yang lebih lemah. Pada perdagangan hari ini, pasangan mata uang USD/IDR tampak terlihat memulihkan pelemahannya dengan bergerak ke sisi atas yang saat ini tengah diperdagangkan di 15.662.

Rentang perdagangan pasangan mata uang USD/IDR terlihat lebih rendah saat ini, Rupiah bisa bergerak di kisaran antara 15.725-15.600 per Dolar AS menjelang rilis data Penjualan Ritel AS  yang akan dirilis pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB), serta beberapa data AS lainnya. Data yang mengejutkan akan berpotensi menggerakkan Rupiah keluar dari kisaran perdagangan yang disebutkan.

Dolar AS jatuh semalam, dan pagi ini masih melemah yang diperdagangkan di 102,62, setelah rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan Juli yang tercatat turun ke 2,9% YoY, di bawah angka bulan Juni di 3%. IHK Inti, tidak termasuk makanan dan energi, meningkat ke 3,2% YoY, lebih rendah dari kenaikan 3,3% yang terlihat di bulan Juli, sesuai dengan prakiraan pasar.

Data tersebut mengindikasikan bahwa pelemahan inflasi berada di jalur target The Fed sebesar 2% serta memperkuat peluang pemangkasan suku bunga The Fed di bulan September. Namun, saat ini harapan akan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin telah menurun, dengan peluang di 35,0%, dan sebagian besar para pelaku pasar mengharapkan pemangkasan sebesar 25 basis poin, peluangnya kini mencapai 65%, seperti yang ditunjukkan oleh Perangkat FedWatch, hal ini mendukung Dolar AS.

Sekaran, para pedagang sekarang memantau beberapa data ekonomi AS yang dirilis nanti malam. Penjualan Ritel, Klaim Tunjangan Pengangguran Awal Mingguan, dan indeks manufaktur regional layak dicermati untuk memberikan peluang untuk memperdagangkan pasangan mata uang ini dalam jangka pendek.

Indikator Ekonomi

Penjualan Ritel (Bln/Bln)

Penjualan ritel yang dirilis oleh Biro Sensus Amerika Serikat mengukur total penerimaan toko ritel. Perubahan persen bulanan mencerminkan tingkat perubahan dari penjualan tersebut. Perubahan Penjualan Ritel banyak diikuti sebagai indikator belanja konsumen. Secara umum, pembacaan tinggi dipandang sebagai positif (atau bullish) untuk USD, sementara bacaan yang rendah dipandang sebagai negatif (atau bearish).

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Kam Agu 15, 2024 12:30 GMT (19:30 WIB)

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: 0.3%

Sebelumnya: 0%

Sumber: US Census Bureau

Data Penjualan Ritel yang diterbitkan oleh Biro Sensus AS merupakan indikator utama yang memberikan informasi penting tentang belanja konsumen, yang berdampak signifikan terhadap PDB. Meskipun angka penjualan yang kuat cenderung mendongkrak USD, faktor eksternal, seperti kondisi cuaca, dapat mendistorsi data dan memberikan gambaran yang menyesatkan. Selain data utama, perubahan dalam Grup Kontrol Penjualan Ritel dapat memicu reaksi pasar karena digunakan untuk menyiapkan perkiraan Pengeluaran Konsumsi Pribadi untuk sebagian besar barang.


 

Trade Balance Indonesia Juli Dicatat Di $0.47B, Di Bawah Harapan $2.45B

Trade Balance Indonesia Juli Dicatat Di $0.47B, Di Bawah Harapan $2.45B
Mehr darüber lesen Previous

Unemployment Rate s.a (3M) Belanda Juli Tetap Tidak Berubah di 3.6%

Unemployment Rate s.a (3M) Belanda Juli Tetap Tidak Berubah di 3.6%
Mehr darüber lesen Next