USD/JPY Menguat di Atas 155.50, Investor Menunggu Data IMP AS
- USD/JPY naik mendekati 155,85 di awal sesi Asia hari Rabu, naik 0,24% pada hari ini.
- Kemungkinan kenaikan suku bunga BoJ yang lebih tinggi dapat mendukung Yen Jepang.
- Para investor akan memantau IMP Global S&P awal AS untuk bulan Juni, yang akan dirilis pada hari Rabu.
Pasangan mata uang USD/JPY diperdagangkan dengan catatan yang lebih kuat di sekitar 155,85, menghentikan penurunan dua hari beruntun selama awal sesi Asia hari Rabu. Kenaikan pasangan mata uang ini mungkin terbatas di tengah spekulasi yang berkembang bahwa Bank of Japan (BoJ) akan melanjutkan kenaikan suku bunga untuk mendorong mata uangnya.
Seorang pejabat senior di partai yang berkuasa, Toshimitsu Motegi, mengatakan bahwa bank sentral harus mengkomunikasikan dengan lebih jelas tekadnya untuk menormalkan kebijakan moneter, termasuk melalui kenaikan suku bunga yang stabil, demikian dikutip dari Reuters. Ekspektasi bahwa BoJ akan mengetatkan kebijakan moneternya lebih lanjut mungkin akan mengangkat Yen Jepang (JPY) terhadap Dolar AS (USD) untuk saat ini.
Namun, banyak analis percaya bahwa bank sentral Jepang kemungkinan akan mempertahankan lingkungan moneter yang akomodatif sebanyak mungkin. Analis JP Morgan memprakirakan tidak ada kenaikan suku bunga dari BoJ pada bulan Juli atau sisa tahun 2024. Pertemuan kebijakan moneter BoJ minggu depan akan menjadi peristiwa yang diawasi dengan ketat.
Di sisi lain, Federal Reserve (The Fed) diprakirakan akan memangkas suku bunga pada bulan September, dengan Prakiraan pasar pada peluang 96% untuk setidaknya seperempat poin penurunan suku bunga, menurut CME FedWatch Tool. Para investor akan mengambil lebih banyak isyarat dari data-data ekonomi utama AS minggu ini. Indeks Pembelian Manajer (IMP) awal S&P Global AS untuk bulan Juni akan dirilis pada hari Rabu. IMP Manufaktur diprakirakan akan meningkat ke 51,7 di bulan Juli dari 51,6 di bulan Juni, sementara IMP Jasa diprakirakan sedikit menurun ke 54,4 di bulan Juli dari 55,3 di pembacaan sebelumnya. Akhir minggu ini, Produk Domestik Bruto (PDB) Kuartal 2 AS dan data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) untuk bulan Juni akan menjadi sorotan.