Back

USD/JPY Lanjutkan Penurunan di Atas 145,00 di Tengah Pelemahan USD

  • USD/JPY kehilangan momentum di bawah pertengahan 145,00-an, terkoreksi dari level tertinggi Year-To-Date (YTD) di 146,56.
  • Indeks Harga Konsumen (IHK) Nasional Jepang untuk bulan Juli YoY, berada di 3,3%, di atas ekspektasi 2,5%.
  • Data tenaga kerja AS yang kuat memperkuat argumen untuk kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed).

Pasangan USD/JPY kehilangan daya tariknya di bawah pertengahan 145,00-an menjelang awal sesi Eropa pada hari Jumat. Data Jepang yang optimis mendukung Yen Jepang terhadap para pesaingnya. Pasangan mata uang utama ini terkoreksi dari level tertinggi Year-To-Date (YTD) di 146,56 dan saat ini diperdagangkan di dekat 145,18, turun 0,45% pada hari ini.

Indeks Harga Konsumen (IHK) Nasional Jepang untuk bulan Juli YoY, yang dirilis oleh Biro Statistik pada hari Jumat, mencapai 3,3%, di atas ekspektasi pasar sebesar 2,5%. Sementara itu, IHK Nasional yang tidak termasuk makanan segar dan energi meningkat menjadi 4,3% dari 4,2%, sejalan dengan ekspektasi pasar sebesar 3,1% YoY. Perlu dicatat bahwa Bank of Japan (BoJ) mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar dan memungkinkan batas imbal hasil obligasi 10 tahun untuk bergerak lebih fleksibel. Perbedaan kebijakan moneter antara BoJ dan Fed dapat menekan Yen Jepang terhadap mata uang utama lainnya dan dapat menjadi penghalang bagi pasangan USD/JPY.

Di sisi lain, jumlah klaim pengangguran turun untuk pekan yang berakhir pada 12 Agustus, mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja tetap ketat. Jumlah klaim pengangguran AS turun menjadi 239.000 untuk pekan yang berakhir pada 12 Agustus. Angka tersebut sedikit di bawah ekspektasi pasar sebesar 240 ribu, Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) melaporkan pada hari Kamis. Sementara itu, Klaim Pengangguran Berkelanjutan naik menjadi 1,716 juta. Terakhir, Survei Manufaktur Federal Reserve Philadelphia untuk bulan Agustus meningkat menjadi 12, di atas konsensus pasar sebelumnya yaitu -10 dan -12.

Data-data AS tersebut memperkuat argumen untuk kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed). Notulen FOMC menekankan pada hari Rabu bahwa inflasi masih sangat tinggi dan pengetatan kebijakan moneter tambahan mungkin diperlukan untuk membawa inflasi ke target.

Ke depan, pasangan USD/JPY tetap bergantung pada dinamika harga USD karena kurangnya rilis data ekonomi baik dari AS maupun Jepang. Para investor akan terus memantau berita mengenai krisis utang RRT, yang mungkin akan mengurangi minat risiko.

 

HICP (Thn/Thn) Austria Juli Sesuai Perkiraan 7%

HICP (Thn/Thn) Austria Juli Sesuai Perkiraan 7%
Mehr darüber lesen Previous

Kontrak Berjangka Gas Alam: Penurunan Lebih Lanjut Mungkin Terjadi

Data pendahuluan CME Group untuk pasar berjangka gas alam mencatat para pedagang mengurangi posisi open interest mereka untuk sesi ketiga berturut-tur
Mehr darüber lesen Next